WAH! Retribusi Pasar di Jember Bakal Naik? Bagaimana Penjelasannya

Suara Jember News, Jember – Pedagang pasar tradisional di Kabupaten Jember tampaknya harus bersiap-siap dengan kebijakan pemerintah daerah yang akan menaikkan tarif retribusi pasar.

Kabar itu muncul saat rapat dengar pendapat (RDP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember, dengan Komisi B, di DPRD Jember, sebelum Lebaran.

Sekretaris Disperindag Kabupaten Jember Gaguk Budi Santoso mengungkapkan, pemerintah daerah sedang ancang-ancang menaikkan tarif retribusi pasar tradisional.

Ini diberlakukan untuk pedagang yang melapak di pasar.

Baca Juga :Surabaya North Quay, Destinasi Wisata Maritim Libur Lebaran

“Kenaikannya di retribusi pasar bulanan, yang sewa tempat, jadi yang itu. Bukan yang retribusi harian,” kata Gaguk seusai RDP di DPRD kala itu.

Meski kabar ini belum sepenuhnya final dan berpotensi ada penolakan, namun Gaguk menyebut pedagang bisa diberikan kelonggaran dengan mencicilnya.

“Boleh nyicil, nanti kapan dibayarnya tergantung kesepakatan dengan mantri pasar,” bebernya.

Mengenai besaran kenaikannya berapa persen, Gaguk belum menguraikan secara gamblang.

Baca Juga :Penumpang Susi Air rute Jember-Sumenep penuh saat libur Lebaran

Pihaknya juga belum memperoleh informasi di lapangan, khususnya dari kalangan mantri pasar dan pedagang mengenai rencana tersebut.

Dia hanya memastikan bahwa pemerintah daerah tetap menyediakan ruang mediasi dan melakukan pendekatan untuk menyosialisasikan kenaikan retribusi tersebut.

“Yang tahu menolak atau tidak pedagang itu, pastinya mantri pasar. Kalaupun ada penolakan, perlu pendekatan dengan pedagang bagaimana memberikan pemahaman,” imbuh mantan camat Sukorambi Jember itu.

Wacana kenaikan retribusi pasar ini sudah menggema dalam beberapa kali kesempatan rapat paripurna ataupun rapat pansus di DPRD Jember.

Terlebih, pemerintah daerah sendiri belum lama ini telah mengesahkan Perda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) pada Oktober 2023 lalu.

Dawa01