Jenggawah Suara Jember News

Portal Beritanya Kec.Jenggawah, Kab.Jember

Home » Hiswana Migas Minta Pemkab Jember Ikut Awasi Pembelian Elpiji 3 Kilo

Hiswana Migas Minta Pemkab Jember Ikut Awasi Pembelian Elpiji 3 Kilo

Suara Jember News, Jember –ÂHimpunan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) meminta Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, ikut mengawasi pembelian elpiji bersubsidi tiga kilogram dan menenangkan masyarakat agar tak melakukan aksi borong.

Baca Juga : Shin Tae-yong: Penyelamatan Penalti Ernando Jadi Momen Krusial

Belakangan ini terjadi kelangkaan elpiji bersubsidi di Jember, terutama menjelang lebaran. “Menurut kami, hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dan pengawasan dari Pemkab Jember,†kata Wakil Ketua Hiswana Migas Jember Ikbal Wilda Fardana, Jumat (19/4/2024).

Menurut Ikbal, salah satu penyebab kelangkaan adalah besarnya penggunaan elpiji tiga kilogram oleh pelaku usaha mikro kecil menengah kue kacang di Kecamatan Mayang. “Kemudian ditambah lagi menjelang Idulfitri, permintaan masyarakat meningkat, karena masyarakat di kawasan kota mudik ke kawasan pelosok Jember,†katanya.

Selama ini, pasokan elpiji bersubsidi sekitar 73.160 tabung per hari. “Malah sebelum dan sesudah Idulfitri, ditambah 200.480 tabung per April ini,†kata Ikbal. Rinciannya, 151.200 tabung pada 5-13 April dan 49.280 tabung pada 16-17 April 2024.

Soal melonjaknya harga di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, Ikbal mengatakan, selama ini masyarakat hanya mengecek stok elpiji bersubsidi di toko eceran. “Ketika di situ terjadi kekosongan masyarakat menganggap sudah terjadi kelangkaan. Akhirnya panik. Padahal di pangkalan resmi, stok masih tersedia,†katanya.

Menurut Ikbal, dalam situasi saat ini, perlu ada kewaspadaan terhadap pihak yang memanfaatkan kondisi dan membuat situasi kelangkaan barang. “Tujuannya agar harga elpiji tiga kilogram naik. Saya kemarin dapat informasi, harga di pasar sudah mencapai Rp 30 ribu per tabung. Padahal harga dari agen ke pangkalan masih tetap Rp 14.00 – 14.500 dan dari pangkalan ke konsumen Rp 16 ribu,†katanya.

Ikbal meminta kepada 1.791 pangkalan resmi di Jember untuk ikut mengendalikan penjualan elpiji tiga kilogram, sehingga tidak terjadi aksi borong. “Jangan kemudian satu orang bisa membeli sampai lima tabung, sehingga yang lain tidak kebagian. Logikanya dalam rumah tangga, hanya perlu tiga tabung dalam satu bulan,†katanya.

Hiswana Migas Jember membutuhkan bantuan Pemkab Jember karena tidak punya otoritas membina pelaku bisnis elpiji bersubsidi di luar pangkalan resmi. Ikbal meminta Pemkab Jember untuk menerbitkan surat edaran kepada camat dan kepala desa maupun lurah yang menginformasikan keberadaan pangkalan resmi di masing-masing desa dan kelurahan. “Jadi masyarakat tidak bingung. Ketika di salah satu toko kosong, mereka bisa ke pangkalan resmi,†katanya.

Baca Juga : WAH! Retribusi Pasar di Jember Bakal Naik? Bagaimana Penjelasannya

“Kami meminta Pemkab Jember lebih massif lagi melakukan kontrol dan pengawasan, utamanya di daerah-daerah, agar ruang gerak ‘oknum’ bisa dibatasi. Selain pemerintah daerah, mungkin aparat penegak hukum bisa menindak oknum-oknum tadi,†kata Ikbal.

Sumber Berita : beritajatim
Isw02