Jenggawah Suara Jember News

Portal Beritanya Kec.Jenggawah, Kab.Jember

Home » Parade Pegon di Pantai Watu Ulo Jember Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Parade Pegon di Pantai Watu Ulo Jember Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Suara Jember News, Jember –ÂParade seni tradisi pegon di Pantai Watu Ulo diusulkan menjadi warisan budaya tak benda oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Baca Juga : Mengapresiasi J-Monalisa, Nurul: Semua Langsung Jadi, Sip Pokoknya

Dinas Pariwisata mendokumentasikan parade yang digelar pada Minggu (21/4/2024) siang untuk kemudian dikirimkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pegon adalah kendaraan tradisional bertenaga sapi yang biasa digunakan sebagai alat transportasi di desa-desa kawasan selatan Jember.

“Kami dokumentasikan bagaimana pemilihan sapi untuk menarik pegon dengan melibatkan Dinas Peternakan untuk mengecek kondisi fisiknya, dan mendokumentasikan ritualnya bagaimana memandikan sapi. Pegonnya kami hias dan mengangkut hasil pertanian maupun hasil laut,†kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember Bambang Rudianto.

Parade ini diikuti 49 unit pegon yang menempuh perjalanan mulai Balai Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, hingga Pantai Watu Ulo. Begitu masuk ke arena Pantai Watu UIo, mereka disambut tarian dan adegan teaterikal berjudul Singgasana Watu Ulo. Ada pula seni tradisi reog dan jatilan yang ditampilkan masyarakat.

Parade Pegon ini sebelumnya diawali dengan kegiatan bersih-bersih pantai, Jumat dan Sabtu kemarin. “Ada 400 orang dilibatkan,†kata Rudianto.

Bupati Hendy Siswanto mendukung upaya pengusulan itu. “Teman-teman sudah mengajukannya sebagai aset budaya nusantara. Insyaallah saat ini pegon jarang di negeri kita,†katanya.

Hendy menyebut Parade Pegon itu merupakan puncak peringatan Hari Raya Idulfitri. “Parade Pegon ini tradisi turun-temurun, dirayakan setelah umat Islam merayakan Idulfitri. Ini bentuk rasa syukur terhadap pemberian hasil bumi oleh Allah SWT yang dipertahankan hingga hari ini,†katanya.

Hasil bumi tersebut, menurut Hendy, disedekahkan kepada masyarakat. “Di situ ada pegon, yang artinya ada pertanian dan peternakan,†katanya.

Hendy mengajak warga yang memiliki pegon untuk menjalin kerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember untuk menampilkan pegon tersebut setiap akhir pekan. Ini merupakan upaya untuk memperkenalkan pegon kepada masyarakat dan menjadi atraksi wisata.

Baca Juga : UPDATE Gas LPG Jember, LOH! Bantah Ada Pengurangan Pasokan Gas Melon

“Mungkin nanti ada yang ingin naik pegon dengan jarak tempuh satu kilometer dengan berbayar. Lembut sekali hentakannya,†kata Hendy.

Sumber Berita : beritajatim
Isw02