Suara Jember News, Jember –Musyawarah Nasional (Munas) Perempuan ke-2 berlangsung di Kabupaten Badung, Bali, pada tanggal 19-20 April 2024. Munas perempuan bertujuan untuk mewadahi partisipasi yang bermakna dari perempuan, anak disabilitas dan kelompok marginal.
Berbagai perwakilan dari organisasi masyarakat sipil (OMS) mitra kemitraan Australia-Indonesia menuju masyarakat yang inklusif (INKLUSI), desa model dari Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) binaan Kementerian PPPA serta jaringan organisasi masyarakat yang fokus pada isu perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok marjinal, berkumpul untuk mengikuti Munas Perempuan.
Baca Juga : Wahyu Aprilia Sosok Kartini Masa Kini, Tangguh di Dunia Teknik Sipil
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember, Dra Hj.Kasih Fajarini bersama puluhan perempuan hebat dari kabupaten Jember, turut hadir di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.
Pada hari pertama, Jumat 19/4/2024, mereka menikmati festival bertema ”Perempuan bagi Bumi Pertiwi”, yang digelar perwakilan organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam mitra INKLUSI (program kerja sama Pemerintah Indonesia dan Australia). Festival berupa pameran karya perempuan-perempuan di tingkat akar rumput dilaksanakan di selasar Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Karya tersebut berupa kerajinan dan pangan (makanan olahan) yang, selain dipamerkan, juga dijual kepada pengunjung selama berlangsungnya Munas Perempuan.
Sebagai catatan ebelumnya, tepatnya pada 26-27 Maret 2024, merupakan penyelenggaraan Munas kedua secara daring yang menyerap usulan dan aspirasi perempuan, penyandang disabilitas, anak, dan kelompok marginal dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra) terkait, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), dan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Baca Juga : Ada Retakan di Jalur Gumitir Jember, Kendaraan Berat Diimbau Lewat Pantura
Munas Perempuan merupakan kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam aksi kolektif INKLUSI. Kolaborasi dilakukan dengan Bappenas dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan telah memproses usulan dari 477 desa 163 kabupaten/kota dan 35 provinsi.
Munas Perempuan ini berkontribusi dalam memperkuat usulan pada RPJPMN khususnya pada penyusunan dokumen Indonesia Emas ke-14 tentang perspektif kesetaraan gender dan masyarakat inklusif.
Berita Selanjutnya
Wahyu Aprilia Sosok Kartini Masa Kini, Tangguh di Dunia Teknik Sipil
Ada Retakan di Jalur Gumitir Jember, Kendaraan Berat Diimbau Lewat Pantura
Disdukcapil Jember Buka Kelas Pengajuan Online Admindukcapil
Parade Pegon di Pantai Watu Ulo Jember Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengapresiasi J-Monalisa, Nurul: Semua Langsung Jadi, Sip Pokoknya
UPDATE Gas LPG Jember, LOH! Bantah Ada Pengurangan Pasokan Gas Melon