Suara Jember News, Jember –ÂKebudayaan pandhalungan yang ada di Kabupaten Jember merupakan sebutan dari masyarakat hibrida atau masyarakat dengan percampuran dua budaya dominan.
Baca Juga :Â Intip Makna, Algorithm, Tema Baru Jember Fashion Carnaval (JFC) 2024, Ini Kata Bupati Jember
Di Kabupaten Jember, budaya pandhalungan adalah percampuran dari dua budaya yakni budaya Jawa dan Budaya Madura.
Kata pandhalungan sendiri berasal dari istilah Jawa yaitu dhalung yang artinya periuk besar dari logam. Maknanya adalah Kabupaten Jember menjadi kawasan besar yang menampung dua atau lebih kelompok etnik dan melahirkan budaya baru.
Penyebab adanya percampuran kedua kebudayaan ini adalah karena adanya komposisi dari migran Jawa dan migran Madura secara seimbang yang ada di Kabupaten Jember.
Sehingga penduduk Jember menjadi pemakai dwi bahasa yang berarti mereka merupakan pemakai bahasa Jawa yang dapat berbahasa Madura dan pemakai bahasa Madura yang dapat juga berbahasa Jawa.
Baca Juga :Â Presiden Jokowi Minta Masyarakat Mudik Lebih Awal
Begitupun dengan kesenian pandhalungan yang bernuansa agraris dan keagamaan serta berhubungan dengan aspek-aspek keamanan dan kesejahteraan hidup petani seperti musik patrol, lengger, can macanan kadduk, singo ulung, kentrung, janger dan jaran kencak.
Sumber Berita : radarjember.id
Iswahyudi02
Berita Selanjutnya
Berikut Data Wisatawan yang Liburan ke Jember, Wisatawan Mancanegara Hanya Segelintir
Ada Desa Penyuplai Sayuran di Jember, Ini Dia Besaran Sayur yang Disuplai Dari Jember
Jangan Salah Kaprah Soal Pernikahan Siri, Ini Komentar Dosen UIN KHAS Jember
Kampanye Wajib Halal Bagi Pelaku UMKM
Disnaker Jember: Belum Ada Pakem untuk Tangani Pekerja Migran Ilegal
UPDATE KEBAKARAN JEMBER, Tempat Produksi Tahu Ludes Terbakar, CEK KRONOLOGINYA INI