Jenggawah Suara Jember News

Portal Beritanya Kec.Jenggawah, Kab.Jember

Home » Mengunjungi Pertanian Mandiri di Desa Darsono Jember, TERNYATA Jadi Percontohan 100 Persen Pupuk Organik

Mengunjungi Pertanian Mandiri di Desa Darsono Jember, TERNYATA Jadi Percontohan 100 Persen Pupuk Organik

Suara Jember News, Jember –Di tengah sulitnya mendapatkan pupuk subsidi, Sayudi, petani di Jember ini, memilih untuk membuat pupuk organik mandiri.

Kemudian, penggunaannya ditularkan kepada petani di sekitarnya dan dijadikan percontohan.

Pagi itu cuaca cukup cerah. Padi di sawah tampak lebih hijau dari biasanya.

Baca Juga : MUSRENBANG Kecamatan Di Balai Desa Jatisari

Di sawah itu ada pria yang terlihat sibuk memegang alat pertanian dan melihat tanaman padinya.

Sesekali dia mengusap keringat di wajahnya. Namun, dia tak menyerah.

Pria itu adalah Sayudi, warga Desa Darsono, Kecamatan Arjasa.

Dia merupakan petani yang masih konsentrasi untuk terus memproduksi pupuk organik di desanya.

Meski demikian, tidak semua petani di daerahnya mau menggunakan pupuk organik.

Oleh sebab itu, dia memilih menjadikan lahan miliknya sebagai percontohan.

Sayudi mengaku untuk saat ini penerapan 100 persen organik belum memungkinkan. Sebab, belum memiliki pasar yang menerima hasil pertanian organik.

Biasanya harganya memang lebih mahal dibandingkan dengan hasil pertanian yang menggunakan pupuk kimia.

“Kendala terbesar yang sering kami hadapi adalah meyakinkan petani lain untuk menggunakan pupuk organik,” katanya.

Namun, hal tersebut tidak membuatnya patah semangat. Sejak tiga tahun lalu, dia terus memberikan contoh di ladangnya secara mandiri.

Hal tersebut dianggap sebagai cara efektif agar produk pertanian organik diminati oleh masyarakat.

“Kalau hanya lewat penyuluhan, gak ada artinya. Karena petani percaya dengan adanya bukti,” ucapnya sembari tersenyum.

Pria yang lahir di Desa Darsono ini juga menyampaikan, hampir 40 persen petani menggunakan model pertanian semiorganik.

Model tersebut selain dapat meningkatkan hasil produksi, juga diyakini dapat memperbaiki kualitas tanah.

“Cara itu juga bisa meminimalisasi biaya produksi,” tuturnya.

Menurut Sayudi, metode semiorganik ini banyak menguntungkan petani.

Baca Juga : SMK Asrama Pembina Masyarakat (APM) Di Desa Jatimulyo

Selain menghemat biaya produksi di tengah sulitnya distribusi pupuk kimia bersubsidi, juga dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil produksi.

Oleh sebab itu, dia tidak berhenti untuk terus memberikan percontohan kepada masyarakat sekitar.

“Tujuan kami untuk saat ini memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan produksi,” pungkasnya.

Sumber Berita : radarjember.id
Iswahyudi02