Jenggawah Suara Jember News

Portal Beritanya Kec.Jenggawah, Kab.Jember

Home » Waspada, Bahan Pokok Semakin Mahal, Bupati Jember Imbau Laju Inflasi Terus Dikendalikan

Waspada, Bahan Pokok Semakin Mahal, Bupati Jember Imbau Laju Inflasi Terus Dikendalikan

Suara Jember News, Jember –El nino yang terjadi hingga saat ini memberikan efek berarti pada kenaikan harga barang kebutuhan pokok dan penting (bapokting).

Perubahan cuaca tak hanya mempengaruhi ketersediaan air tanah, tetapi juga produksi pertanian di Jember. Tentunya, ini bisa berpotensi meningkatkan laju inflasi.

Bupati Jember Hendy Siswanto mengungkapkan, perubahan cuaca yang belum stabil sekarang ini menjadi perhatian penting bagi Pemkab Jember.

Baca Juga : Pembersihan Rutin Rumput Liar Lapangan Desa Jatimulyo

Pada beberapa hari ini, cuaca di Jember lebih panas dan hujan turun tidak bisa diprediksi rutin terjadi.

“Ada beberapa wilayah yang kekurangan air juga, ini menjadi pembahasan penting kita,” tuturnya dalam rapat pengendalian inflasi daerah dan rapat koordinasi perubahan iklim atau el nino di Wisata Boma Desa Suci Kecamatan Panti, pagi kemarin (17/2).

Rapat mingguan yang digelar bersama jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Jember itu menekankan pada antisipasi kenaikan bapokting di tengah perubahan cuaca tak menentu.

Inflasi masih menjadi persoalan krusial yang harus dikendalikan. Dan kekeringan pada sejumlah wilayah bisa berimbas pada menurunnya hasil pertanian, khususnya pangan.

Bupati Hendy menceritakan pengalamannya tak lama ini saat mengecek langsung harga bapokting di salah satu pasar di Boyolali. Kenaikan harganya cenderung menyeluruh. “Termasuk beras dan telur,” sebutnya.

(Foto: Diskominfo)

Menurutnya, naiknya harga bapokting di wilayah lain juga perlu menjadi atensi di Jember. Sebab, naiknya harga produk-produk pertanian tersebut juga biasanya terjadi di daerah lain.

Dia menghimbau para OPD terkait untuk turun lapang serta terus memonitoring fluktuasi harga yang terjadi.

Tujuannya, jika memang ada masalah bisa langsung diatasi atau dicegah sebelumnya. Misalnya saja menggencarkan operasi pasar dan menggelar pasar murah di wilayah tertentu.

Perlunya menengok wilayah lain, lanjutnya, sebagai salah satu cara antisipasi agar tak terjadi di Jember juga.

Pengawasan jadi hal penting untuk mengontrol. “Jadi, perlu segera diawasi dan segera dikendalikan jika mulai ada perubahan harga pada bapokting tertentu,” jelas Bupati Hendy.

Sementara itu, Kepala BPS Jember Tri Erwandi membenarkan adanya kenaikan harga di berbagai daerah. Perubahan cuaca, el nino, menjadi bagian penyebabnya.

Persoalan itulah yang mempengaruhi produktivitas hasil pertanian. Di samping pupuk yang kerap dikeluhkan, kata dia, faktor cuaca juga perlu diperhitungkan menyumbang mahalnya biaya produksi. “Jadi, bukan hanya karena pupuk,” ucapnya.

Harga bapokting menjelang bulan puasa Ramadan, tambahnya, biasanya rentan naik. Sehingga, ada banyak faktor yang mempengaruhi.

Pada permasalahan lebih komplek, akan membutuhkan solusi lebih efektif agar laju inflasi karena naiknya harga bapokting bisa lebih terkendali.

Pada waktu yang sama, Petugas Meteorologi dan Geofisika (PMG) Muda Pos Meteorologi Penerbangan Notohadinegoro Jember, Iwan Dwi Cahyono menyebutkan, berdasarkan prakiraan cuaca, puncak hujan baru akan terjadi pada akhir bulan ini.

Baca Juga : Nganjuk Kota CB!!! Lho Gak Bahaya Ta?

Kemungkinan adanya potensi cuaca ekstrem terjadi hingga awal Maret. “Diperkirakan bakal terjadi hujan disertai petir,” jelasnya.

Mengakhiri rapat koordinasi, Bupati Hendy dan jajaran Forkopimda serta sejumlah stakeholder mencanangkan Kampung Kopi di Kebun Gunung Pasang PDP Kahyangan. Diberikan gelar destinasi unggulan, kampung kopi tersebut juga menawarkan tempat pengolahan kopinya.

Sumber Berita : radarjember.id
Iswahyudi02